Selama hidupnya bersama Rasululah SAW, ia ikut perang Badar dan maju ke medan perang seperti pahlawan yang penuh keberanian.
Sebelum pergi ke medan perang UHUD pada tahun ke 3 Hijriyah, ia berkata,
“Aku tidak ingin melihat aku terbunuh di perang ini tapi aku berharap menjadi orang pertama yang mati syahid diantara orang-orang muslim.”
Perang Uhud.
Diantara peperangan yang diikuti adalah Perang Badar dan Uhud.
Pada waktu perang Uhud, anaknya yang bernama Jabir bin Abdullah bercerita bahwa pada suatu malam ayahnya memanggil dirinya pada waktu hendak di mulai perang Uhud. Ayahnys berkata,
“Rasanya sayalah yang akan terbunuh diantara para sahabat dalam perang ini. Semoga saya orang pertama yang mati syahid. Demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih saya cintai setelah Rasulullah SAW melainkan dirimu. Saya mempunyai hutang, maka kelak kalau saya wafat bayarlah hutangku dan berilah nasehat kepada saudaramu yang lain.”
Keesokan harinya, umat islam keluar rumah untuk menghadapi kaum kafir Quraisy. Mereka datang dengan tentara yang tidak sedikit.
Terjadilah peperangan yang sangat hebat. Namun para pemanah melanggar perintah Rasululah SAW agar tetap berjaga di tempatnya. Rasul ini merupakan seorang pemimpin perang yang sangat-sangat ulung.
Pada saat pasukan pemanah tidak mematuhi perintah Rasulullah SAW, maka pasukan kafir Quraisy menggempur habis-habisan sehingga umat islam dapat dikalahkan. Di antara pahlawan umat islam yang gugur dalam perang itu adalah Abdullah bin Amru.
Malaikat Hadir.
Setelah selesai berperang, umat islam mengumpulkan pasukannya yang telah wafat.
Jabir pun ikut mencari di mana ayahnya. Setelah itu, akhirnya Jabir menjumpai mayat ayahnya yang sudah tidak bernyawa lagi.
Dalam perang itu, Abdullah bin Amru gugur sebagai Syuhada. Rasulullah SAW ikut belasungkawa sekaligus bangga terhadap Abu Jabir hingga beliau bertakziah ke keluarga Abdullah bin Amru.
Pada waktu Rasulullah SAW melihat Jabir dan keluarganya sedang menangis, Rasul bersabda,
“Kalian menangis atau tidak menangis, para malaikat akan melindunginya dengan saya-sayapnya.”
Subhanallah…
Pastilah benar dan sungguh benar setiap kata yang diucapkan oleh Rasulullah SAW.
Setiap kata yang diucapkan tak ada dusta sama sekali, hingga terciptalah judul postingan ini.
Setelah mendengar penuturan Rasululah SAW itu, keluarga Abdullah bin Amru bertambah pasrah dan ikhlas.
Pada suatu hari Rasulullah SAW bersabda,
“Wahai Jabir, Allah tidak pernah berbicara kepada seseorang melainkan di balik tabir. Dan Allah SWT berbicara dengan ayahmu secara langsung.”
Makam Baqi’
Suatu saat Rasul juga pernah menceritakan bahwa ada keinginan yang kuat dari ayahnya Jabir ini untuk berjuang membela agama Allah SWT.
Abdullah binAmru pernah berdoa,
“Ya Allah, berikanlah keturunanku nikmat yang engkau berikan padaku.”
Rasulullah SAW memerintahkan untuk menguburkan jenazah Abdullah bin Amru bin Harram di kuburan Baqi bersama Amru bin Al-Jumuh dalam satu kuburan.
Sebab keduanya adalah teman akrab yang saling mencintai di jalan Allah SWT selama hidupnya.
sumber http://www.cerita-islami.com/
0 komentar:
Post a Comment