Shutterstock
Ilustrasi
KOMPAS.com - Semua manusia butuh tidur. Tidur yang cukup bisa membuat kita merasa lebih bertenaga dan membuat suasana hati menjadi lebih baik. Sejumlah penelitian pun menunjukkan bahwa tidur penting bagi kesehatan. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi pada otak kita ketika tidur? Berikut lima hal yang terjadi pada otak ketika tidur.
Membuat keputusan
Penelitian terbaru yang dipublikasikan jurnal Current Biology menunjukkan, otak mampu memproses informasi dan secara efektif membuat keputusan saat di bawah alam sadar. Menurut studi ini, tidur menstimulus otak dan membuat seseorang mudah mengambil keputusan ketika terbangun dari tidur.
Berdasarkan penelitian, otak tetap bekerja ketika tidur. Alat pemantau kinerja otak menunjukkan bahwa otak manusia tetap bisa merangsang kata-kata yang yang didengar saat tidur. Namun, saat bangun seseorang tidak bisa mengingat kata-kata atau suara yang didengar tersebut.
"Bukan hanya memproses informasi yang kompleks ketika sedang benar-benar tertidur, tetapi juga saat tanpa sadar," ujar peneliti Thomas Andrillon dan Sid Kouider kepada Washington Post.
Menciptakan dan memperkuat memori
Saat Anda sedang tidur, otak sibuk menyusun memori baru dan memperkuat memori sebelumnya. Kemudian menghubungkan memori baru dengan memori sebelumnya, baik saat tidur dengan gerakan mata cepat atau tidak.
Peneliti dari University of California, Berkeley, kepada National Institutes of Health mengatakan, mempelajari suatu hal sebelum tidur dapat membantu otak dalam penyusunan memori. Walker menduga, tidak tidur justru dapat membuat kemampuan Anda untuk mempelajar hal baru menurun hingga 40 persen.
Merangsang Kreatifitas
Tidur juga dipercaya bisa mendorong tingkat kreatifitas. Hasil studi Universitas California di Berkeley tahun 2007 menunjukkan setelah bangun dari tidur, sebanyak 33 persen orang dapat membuat ide-ide baru yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Menghapus racun
Hasil studi tahun 2013 menunjukkan bahwa fungsi terpeting dari tidur adalah memberikan kesempatan pada otak untuk beristirahat dan melakukan pembenahan. Para peneliti di University of Rochester menemukan bahwa selama tidur, otak pada tikus membersihkan molekul rusak yang bisa menyebabkan gangguan neurodegenerative.
Kurang tidur akan membuat otak tak memiliki waktu yang cukup untuk pembersihan. Hal ini berpotensi membuat seseorang terkena penyakit neurodegenerative seperti parkinson dan alzheimer.
Mengingat aktivitas fisik yang telah dilakukan
Otak dapat menyimpan informasi dalam waktu yang lama saat tidur. Hal ini membuat Anda mampu terus mengingat gerakan motorik, seperti bagaimana mengemudi, bermain tenis, dan mengingat gerakan tari. Tanpa disadari, Anda mampu melakukan sejumlah aktivitas fisik tersebut pada hari berikutnya.
Sumber : www.huffingtonpost.com
Editor :
Lusia Kus Anna
0 komentar:
Post a Comment