Cara Tepat Hindari Osteoporosis Dini



Dok Prodia
Ilustrasi tulang rapuh.
Penyakit osteoporosis tidak hanya diderita oleh usia tua. Banyak faktor yang mempengaruhi penyakit ini, sehingga Anda pun bisa saja mengalaminya.

Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai dengan penurunan kualitas dan kepadatan massa tulang, sehingga menyebabkan tulang menjadi rapuh dan risiko patah tulang.

Proses hilangnya massa tulang pada osteoporosis berlangsung secara progresif selama bertahun-tahun. Seringkali hal ini terjadi tanpa disadari karena tidak disertai gejala khusus, sampai mengalami patah tulang. Itulah sebabnya osteoporosis disebut "silent epidemic disease".

Beberapa kondisi yang mempengaruhi asupan nutrisi dan kesehatan tulang, yaitu:
1. Tidak suka susu
2. Mengkonsumsi kafein atau alkohol berlebihan
3. Vegetarian atau tidak makan produk hewani
4. Terlalu kurus atau berat badan kurang
5. Anorexia nervosa (tidak ingin makan dan mengalami penurunan berat badan yang parah)
6. Radang usus/saluran cerna
7. Kekurangan asupan kalsium atau vitamin D
8. Aktivitas berlebih atau kurang aktivitas
9. Penderita Celiac (penyakit genetik, mengalami kerusakan pada permukaan usus sehingga absorpsi nutrisi vitamin D tidak maksimal)
10. Memiliki riwayat keluarga yang mengalami patah tulang/retak

Apabila tulang mengalami kerapuhan, tekanan ringan bahkan seperti membungkuk atau batuk pun dapat menyebabkan patah tulang. Umumnya patah tulang terjadi pada pinggul, pergelangan tangan atau tulang belakang.

Patah tulang sebagai akibat osteoporosis dapat menimbulkan nyeri, memerlukan biaya pengobatan yang tinggi bahkan kematian. Diperlukan pemeriksaan laboratorium yang dapat menilai aktivitas pembentukkan dan pembongkaran tulang guna mengetahui risiko osteoporosis.

Pemeriksaan apa yang dianjurkan?
1. N-MID Osteocalcin, untuk mendeteksi konsentrasi osteocalcin dalam darah. Osteocalcin merupakan suatu protein non-kolagen dalam darah yang terdapat pada matriks tulang dan berperan penting dalam proses pembentukan tulang.

2. CTx (C-Telopeptide), untuk menilai resorpsi/pembongkaran tulang serta menilai respon tulang terhadap obat antiresorpsi.

3. Total P1NP, untuk mengukur aktivitas pembentukan tulang.
Pastikan keseimbangan aktivitas tulang Anda dengan melakukan pemeriksaan N-MID Osteocalcin, CTx (C-Telopeptide) dan Total P1NP. (Prodia)

Editor : Lusia Kus Anna

0 komentar:

Post a Comment