Mualaf Belajar Islam


Mualaf - Aysha "Seorang Mualaf yang Berjuang Sendiri Belajar Islam !"
"Namaku Aysha, dan saya berasal dari Hungaria wilayah utara. Ketertarikan saya terhadap Islam bermula ketika saya mendengar tentang Islam di bangku sekolah dasar dalam pelajaran sejarah. Disitu saya belajar bila Hungaria pernah dibawah kekuasaan Ke Khalifahan Ottoman selama 150 tahun. Ketertarikan saya bertambah ketika bertemu dengan teman Muslim di universitas."

"Saya mengambil bidang biologi molekular (molecular biology), dan bertemu dengan banyak pelajar mahasiswa Muslim asing. Memperhatikan mereka ! Saya selalu bertanya-tanya mengapa Muslim selalu bangga dengan kemuslimannya. Saya seorang penganut Katolik yang taat, tapi saya selalu memiliki keraguan dan tidak setuju dengan beberapa bagian dari keimanan dalam agama saya. misalnya; Jesus adalah anak dari Tuhan dan dengan konsep trinitasnya (Jesus,Allah dan Roh kudus adalah 1 dalam 3 pribadi tapi 1) juga tidak bisa dipercaya."

"Saya mulai berbincang-bincang dengan teman-teman. Satu hari ketika kami sedang makan malam, terdengar adzan yang merupakan panggilan untuk beribadah bagi umat muslim, dan salah seorang dari teman saya ingin, agar itu segara berhenti (tidak usah mendengarkannya), tapi saya bersikeras untuk tetap mendengarkannya.. "Panggilan itu" begitu mempesona saya dan sangat-sangat menyentuh kepada hati saya ..." tutur Aysha.

Selama musim panas itu, saya mendownload program Al Qur'an dari internet.Saya sendiri tidak mengetahui kenapa saya sampai melakukan itu !,. tapi hanya saja.. saya ingin untuk mendengarkan Al Qur'an dalam bahasa aslinya..bahasa arab ! dan seraya mendengarkan sambil membaca terjemahannya dalam bahasa inggris. "Aku berpikir banyak tentang Islam dan membaca banyak buku tentangnya." kata Aysha...

Setelah dua bulan berpikir, saya akhirnya memilih Islam !. Saya mengucapkan dua kalimat syahadat disaksikan dua orang teman saya. Saya katakan dihadapan mereka sebagai saksi :" La ilaha illa Allah, Muhammad Rasul Allah " (Aku bersaksi tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah). (islamreligion.com)

Saya memilih Islam yang berlawanan dengan budaya, keluarga dan juga ibu saya yang kesal dengan perpindahan agama saya. Kemudian.. bulan Ramadhan-pun tiba, saya membulatkan tekad untuk kehidupan baru saya sebagai seorang Muslimah. Alhamdulillah saya berhasil melalui bulan Ramadhan.

Pada awalnya sangat sulit bagi saya, karena saya tidak bisa begitu saja bertanya kepada orang-orang tentang cara beribadah atapun tentang lainnya dalam Islam (/tinggal dilingkungan non muslim). Saya mempelajari sendiri tata cara sholat dari internet, karena tidak ada seorang pun yang menunjukkan pada saya bagaimana sholat atau wudhu dilakukan, atau doa apa yang harus diucapkan sebelumnya atau apa saja etika dan peraturan-peraturan dalam Islam.

Pada waktu itu, ketika saya benar-benar baru dalam Islam, fikiran saya dipenuhi rasa ketakutan.." Bagaimana jika saya tidak pernah tahu caranya sholat dalam bahasa Arab ? Dan saya tidak memiliki mukena atau sajadah untuk melaksanakan sholat... dan saya tidak mendapatkan bantuan dari siapapun ketika itu. Saya benar-benar ketakutan," ujarnya..

Tapi sewaktu saya mulai belajar shalat.. 'saya berfikir Tuhan pasti sedang tersenyum melihat keadaan saya sekarang..!', Dahulu saya belajar dengan saya menuliskan bacaan-bacaan shalat pada selembar kertas beserta instruksinya dan kemudian tetap memegangnya ditangan kanan saya dan membacanya keras-keras sambil mengikuti gerakannya dan kemudian membacanya lagi,dan begitu seterusnya..

"Saya yakin, pasti saata itu saya terlihat lucu!. tapi dengan cara yang begitu saya kemudian berhasil mengingatnya dalam bahasa arab dan menjadi lebih mudah bagi saya.." kenangnya.

Aysha lalu membuka akun di Facebook. Di situs jejaring sosial itu, Aysha mendapat banyak teman baru dan banyak saudara sesama muslimah. Dari sahabat-sahabatnya di internet, Aysha mendapatkan banyak perhatian dan dukungan.

Seorang pria Muslim kemudian melamarnya dan memberikannya mukena serta sajadah dan sebuah buku Islam.

Aysha juga mendapatkan Al Quran pertamanya dalam bahasa Arab yang dikirim dari Yordania lewat pos karena ia tidak dapat membelinya di Hungaria. Sekarang sudah lebih dari setahun Aysha mengenakan jilbab.

Saya melewati masa yang sulit dengan ibu saya. Ia selalu bilang saya akan menjadi teroris(fitnah terhadap islam dibalik tragedi 11 september), saya akan meninggalkan beliau seperti saya meninggalkan agama saya terdahulu, atau saya akan pergi ke luar negeri. "Ia akan menaruh semua produk babi di dalam lemari es dan tentu saja saya akan menolak untuk memakannya dan kemudian itu berubah menjadi pertengkaran," ujar Aysha.

"Ibu tidak senang melihat saya shalat dan berjilbab. Saya selalu shalat di dalam kamar agar ibu tidak melihat aku shalat dan mengenakan jilbab. Ibu selalu berkata, "Aku melahirkan seorang anak Kristen!, bukan seorang Muslim yang berjilbab'," kenang Aysha..

"Jadi, kami punya masalah serius, tapi saya tidak pernah kasar pada Ibu. Alhamdulilah, ibu sudah tenang sekarang dan tampaknya ia menerima keislaman saya. Saya benar-benar bersyukur kepada Allah untuk itu. Sekarang saya keluar rumah dengan berjilbab, dan ibu tidak mengatakan apa-apa," ungkap Aysha.

Selama ini saya tidak pernah bicara dengan ayah, dan ia tidak mau menemui saya. Tapi setelah saya memeluk Islam. saya mencoba membuka kembali komunikasi dengan ayah, dan kini ayah mulai mengunjungi saya secara teratur.

"Ya, hidup saya adalah ujian besar namun saya bersyukur pada Tuhan karena telah diberi kesabaran dan harapan. Pada hari akhir nanti saya akan sangat bersyukur atas semua itu. Hal itu membuat saya berusaha untuk menjadi lebih baik dan menjadi lebih baik lagi dan belajar lebih banyak dalam lebih memahami agama saya," ujar Aysha.

"Sekarang saya berusaha membantu orang-orang di Debracen. Saya mengorganisir sebuah proyek untuk mengumpulkan pakaian bekas bagi para pengungsi. Di sana banyak orang Muslim tidak memiliki tempat tinggal akibat perang. Kami mengumpulkan pakaian dan membawanya ke sana. Saya membuat roti Pakistan untuk anak-anak dan para wanita. Mereka gembira, dan sangat menyenangkan bagi saya untuk dapat melihat mereka senang dan kegembiraan hadir dalam setiap mata mereka." papar Aysha.

Saya juga membantu mereka yang ingin memeluk Islam atau yang baru saja masuk Islam. Suatu hari saya bertemu dengan dua orang wanita Hungaria, mereka baru saja masuk Islam. Saya berikan mereka buku-buku, sajadah dan Al-Quran. Alhamdulillah, kami shalat bersama dan merasa sangat bahagia.

Saya masuk Islam satu setengah tahun yang lalu. Sekarang saya tengah mempelajari bahasa Arab, agar dapat membaca Al Qur'an. Saya menunaikan sholat lima kali sehari. Saya berusaha mengikuti Al Quran dan sunnah Rasululullah. dan membaca banyak buku untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi. (islamreligion.com 22/03/2010).

sumber,
http://www.islamreligion.com/articles/3509/ (Aysha, Ex-Catholic, Hungary)

Hidayatullah.
Suaramedia.
-----------------------------------------

سابِقوا إِلىٰ مَغفِرَةٍ مِن رَبِّكُم وَجَنَّةٍ عَرضُها كَعَرضِ السَّماءِ وَالأَرضِ أُعِدَّت لِلَّذينَ ءامَنوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۚ ذٰلِكَ فَضلُ اللَّهِ يُؤتيهِ مَن يَشاءُ ۚ وَاللَّهُ ذُو الفَضلِ العَظيمِ

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Qs. 57. Al Hadiid 21)

Related Posts:

  • Tanpa Obat, Ini Lima Cara Alami Agar Ereksi Tetap Kuat Rabu, 1 Oktober 2014 13:52 WIB Menggembleng fisik dengan olahraga. TRIBUNNEWS.COM - Ereksi yang keras dan sehat menjadi senjata andalan kaum pria. Bagaimana mempertahankan ereksiyang keras? * Jangan merokok Penelitian … Read More
  • 7 Cara Menghilangkan Pikiran Negatif dari Kepala Anda Berpikir negatif dapat menjadi sebuah kebiasaan. Pikiran tenggelam dan terjebak dalam suatu area negatif sampai anda mengambil tindakan untuk mengeluarkannya. Ketika anda pertama kali mulai berpikir negatif, anda mungkin… Read More
  • Yuk Kenali Ginseng Asli Korea!Penulis : Asep Candra | Jumat, 31 Oktober 2008 | 21:43 WIB Getty Images/Cyril Ruoso SIAPA tak kenal dengan Ginseng. Tanaman asal Korea ini sudah dikenal beribu-ribu tahun sebagai ramuan yang berkhasiat bagi kesehatan. … Read More
  • Ginseng Merah Korea, Harganya Sebanding KhasiatnyaPenulis : Kevin Sanly Putera | Selasa, 30 September 2014 | 19:00 WIB Shutterstock Ginseng KOMPAS.com - Bukan tanpa alasan jika Korea Selatan disebut sebagai negeri ginseng. Di negara ini tumbuh subur tanaman ginsen… Read More
  • 14 Tips Untuk Awet Muda Anda tidak bisa melakukan apapun untuk mengurangi pertambahan usia anda. Namun, para dokter dan ilmuwan terus-menerus menemukan tindakan-tindakan yang bisa anda lakukan untuk membalikkan waktu dengan mem… Read More

0 komentar:

Post a Comment