Kebiasaan Jelek yang Potensial Merangsang Gangguan Jantung

Senin, 29 September 2014 12:28 WIB


Marah membuat tekanan darah dan denyutan aliran listrik di jantung terganggu sehingga menyebabkan penumpukan lemak di arteri.
TRIBUNNEWS.COM - Tanpa disadari kebiasaan sehari-hari berikut ini dapat mengancam kesehatan jantung kita. Apa sajakah itu?

1. Sering Marah

Luapan emosi sering tak terkendalikan? Cobalah untuk tidak mudah terpancing emosi supaya Anda jauh dari risiko penyakit jantung. Marah membuat tekanan darah dan denyutan aliran listrik di jantung terganggu sehingga menyebabkan penumpukan lemak di arteri.

Sebuah studi yang dipublikasikan journal Circulation mengungkap, 13.000 partisipan paruh baya bertekanan darah normal yang temperamental memiliki risiko masalah jantung tiga kali besar.

2. Jarang Makan Buah

Sebuah studi pada 2004 silam yang dipublikasikan di Journal of National Cancer Institute pernah mengungkap, semakin tinggi konsumsi buah dan sayur, semakin rendah risiko penyakit kardiovaskular, salah satunya jantung.

Jadi, tak ada alasan untuk mengurangi asupan buah ke tubuh. Selada, bayam, brokoli, kol, bok choy, lemon, jeruk, dan anggur adalah beberapa jenis sayur dan buah yang diyakini ampuh melindungi jantung dari berbagai gangguan.

3. Jarang Flossing

Flossing atau membersihkan gigi dengan benang khusus rupanya juga menentukan kesehatan jantung Anda. Bakteri yang menumpuk akibat gigi yang jarang dibersihkan memicu infeksi gusi dan inflamasi yang dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh, termasuk jantung.

"Bakteri menyebabkan inflamasi yang memicu komplikasi seperti penyempitan pembulu darah ke jantung," jelas dokter gigi Matthew Nejad dan Kyle Stanley seperti dikutip Tribunnews.com dari MedicalDaily.com.

4. Mendengkur

Dengkuran menandakan kesehatan jantung seseorang. Mendengkur selalu dikaitkan dengam masalah gangguan tidur karena kesulitan bernapas (apnea) yang dapat memicu gagal jantung.

Menurut American Heart Association, saat seseorang yang mendengkur berhenti bernapas lima sampai 30 kali dalam sejam saat tidur, mereka bisa tiba-tiba terbangun secara mendadak. Ini dapat memicu percepatan denyut jantung hingga gagal jantung.

5. Menonton TV Kelamaan

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, tidak terkecuali menonton tv. Bukan karena acaranya, tapi gaya hidup bermalas-malasan karena terlalu lama "nongkrong" di depan tv.

Sebuah studi di Clinical Diabetes pernah mengungkap dua jam menonton tv dapat meningkatkan risiko diabetes, jantung, bahkan kematian, karena lemak yang menumpuk akibat jarang bergerak.

Setiap dua jam yang dihabiskan di depan tv memicu risiko penyakit diabetes hingga 20 persen, kardiovaskular 15 persen, dan kematian 13 persen.

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Agung Budi Santoso

0 komentar:

Post a Comment