IST
TRIBUNNEWS.COM – Google nampaknya ingin lebih memiliki kontrol terhadap para produsen smartphone Android. Sebuah dokumen rahasia yang terungkap ke publik menunjukkan hal tersebut.
Dalam dokumen kontrak "Mobile Application Distribution Agreements" yang diungkap oleh The Information, Jumat (26/9/2014), Google ternyata meminta semua vendor smartphone yang membeli lisensi Android darinya menambah jumlah aplikasi wajib di dalam smartphone mereka.
Aplikasi-aplikasi tersebut jumlahnya kini mencapai 20 jenis. Sebelumnya, dalam kontrak kerja sama yang dibuat Google pada tahun 2011, Google hanya mewajibkan sebanyak sembilan aplikasi saja.
Kini, dalam dokumen kontrak terbarunya di tahun 2014, vendor harus memasang 20 aplikasi khas Google, seperti Google Chrome, Google Maps, Google Drive, YouTube, serta Gmail. Aplikasi-aplikasi itu nantinya akan disatukan dalam satu app drawer yang mengusung ikon Google.
Selain itu, dalam setiap perangkat Android lisensi dari Google, harus ada widget kolom pencarian Google Search di halaman utama default smartphone. Halaman utama tersebut juga harus menampilkan shortcut ke toko aplikasi Google Play Store.
Google juga mewajibkan pelanggan-pelanggannya untuk mengikuti panduan akan kata-kata yang paling sering digunakan dalam fitur pencarian suara, dan asisten virtualnya, Google Now.
Menurut The Information, salah satu alasan mengapa Google memberlakukan peraturan baru tersebut adalah agar pengguna mendapatkan pengalaman Android yang konsisten di semua perangkat.
Dengan demikian, ke depannya Google juga bisa jadi memperketat aturan modifikasi yang sering dilakukan oleh para pembuat smartphone, seperti yang selama ini dilakukan oleh Samsung dan HTC. Kedua produsen smartphone Android itu selalu memodifikasi antarmuka OS Android di perangkat masing-masing.
Editor: Fajar Anjungroso
Sumber: Kompas.com
0 komentar:
Post a Comment